Cinta
semua yang kamu mimpikan akan menjadi kenyataan walaupun prosesnya akan lama
Sinar
Saat malam diterangi sinar bulan
Aku berusaha menutup mataku
Namun yang terlintas adalah bayanganmu
Senyummu yang indah mengalahkan sinar bulan itu
Ku buka kembali mataku
Menelusuri media sosial mu
aku ingin tahu apa yang sedang kau lakukan
Melihatmu dari layar hp ternyata tak cukup bagiku
Aku bangun dari tempat tidurku
Berlari menghampiri rumahmu
Dengan rasa gugup kuhubungi dirimu
Keluarlah aku didepan rumah mu
Aku ingin bersamamu malam ini
Tidur bersama mu hingga pagi tiba
Temanilah aku dimalam sepi ini
Mari kita bercinta bersama
“ INFRASTRUKTUR PERTANIAN DAN PEDESAAN ”
MAKALAH PEMBANGUNAN PERTANIAN
“ INFRASTRUKTUR PERTANIAN DAN
PEDESAAN ”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK
13
1. RIGEN
SUDRAJAD
(E1D014167)
2.
YANI ASTRIA SAGALA (E1D014180)
3.
JHENI JUWITA SARI M (E1D014188)
4. RESI
TRI WULAN
(E1D014196)
5. MUHAMMAD
HASBI ASYIDDIKI (E1D015001)
6. FITRI
RAMADHANI (E1D015004)
KELAS : B
DOSEN PEMBIMBING:
Ir.NyanyuNetiArianti,M.Si
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2017
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATARBELAKANG
Pedesaan sangat
erat kaitannya dengan pertaniannya. Pembangunan pedesaan yang maju dapat
meningkatkan taraf perekonomian petani setempat. Oleh sebab itu perlunya
kebijaksanaan non harga seperti infrastruktur guna menunjang tingkat pendapatan
pertanian dalam sebuah pedesaan.
Pertanian
merupakan salah satu sektor yang paling vital di negara kita. Mengapa sektor
ini bisa dikategorikan vital ? Salah satunya adalah sebagian besar penduduk
kita bergantung kepadanya dalam hal kebutuhan pangan, juga tak dapat dipungkiri
bahwa sektor ini banyak sekali menyerap tenaga kerja.
Berbicara
mengenai infrastruktur pertanian tentu tak lepas dari sarana dan prasarana yang
menunjang pemanfaatan lahan pertanian. Sebelum membahas lebih jauh mengenai
sarana dan prasarana ada baiknya kita kupas terlebih dahulu definisi dari
sarana dan prasarana itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
sarana adalah segala sesuatu yg dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud atau tujuan, alat, media, sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yg merupakan
penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek).
Infrastruktur
memiliki peranan yang penting sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
Komponen infrastruktur yang meliputi transportasi, sarana irigasi ,komunikasi dan informatika, energi dan listrik, perumahan dan permukiman,
dan air merupakan elemen sangat penting dalam proses produksi dan sebagai
pendukung utama pembangunan nasional, terutama dari sektor-sektor ekonomi
seperti perdagangan, industri, dan pertanian. Infrastruktur juga berperan dalam
penyediaan jaringan distribusi, sumber energi, dan input produksi lainnya,
sehingga mendorong terjadinya peningkatan produktivitas, serta mempercepat pertumbuhan
perekonomian nasional, Karena itu
pembangunan sektor ini menjadi pondasi dari pembangunan ekonomi selanjutnya.
Namun
pembangunan di Indonesia dewasa ini dinilai banyak yang lebih mementingkan kota
dan melupakan desa sehingga terjadi ketimpangan antar desa dan kota. Kota
dinilai banyak fasilitas dan infrastruktur yang menunjang kehidupan yang lebih
beragam dan ekonominya lebih atraktif. Sementara itu, desa memiliki akses yang
terbatas dan sulit, sehingga mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi dan
menghambat pembangunan. Contohnya ialah masyarakat desa yang notabene banyak
yang berprofesi sebagai petani namun pemerintah kurang mendukung mereka dengan
kurang dibangunnya infrastruktur pertanian seperti irigasi. Akibatnya sawahnya
hanya menjadi tadah hujan yang tidak bisa dimanfaatkan sepanjang tahun sehingga
produksi tidak maksimal berdampak pada pendapatan petani yang masih kurang.
Selain masalah pembangunan irigasi, masalah lainnya yaitu pembangunan
infrastruktur transportasi. Pembangunan infrastruktur irigasi dan transportasi
sangatlah penting bagi petani untuk menunjang kebutuhan mereka.
Sistem irigasi secara nasional sebenarnya dapat mengairi total lahan
pertanian (sawah) seluas 7,23 juta ha (tahun 2010), namun sumber air irigasi
(waduk) yang tersedia secara nasional hanya mampu menjamin ketersediaan air
untuk irigasi lahan sawah seluas 797.971 ha(11%) (Dermoredjo et al.,2014).
Suplai irigasi waduk tersebut tidak mengalami peningkatan dari tahun 2010
sampai 2014. Untuk meningkatkan keandalan air irigasi, pemerintah berupaya
meningkatkan suplai irigasi waduk dari 11% pada tahun 2014 menjadi 20% dari
total area irigasi pada tahun 2019. Hal ini sejalan dengan sasaran ketahanan
air seperti yang tercantum pada RPJMN 2015-2019. Pengertian ketahanan air
menurut Amron (2010), lebih luas dari pada ketersediaan air yaitu upaya
mendapat air, keamanan dari daya rusak dan penyediaan air yang berkelanjutan.
Ketahanan air dikaitkan dengan empat hal yakni aksesibilitas, berkelanjutan,
keamanan dan ketersediaan potensi air. Adapun sebaran pembangunan 65 bendungan
2015-2019 dengan volume total 7,78 miliar m3
untuk irigasi seluas 571.559 ha, tersebar di Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Papua, NTT, NTB, Bali, Jawa (Hadimoeljono,2015, Bappenas,
2014). Selain infrastruktur irigasi, selain irigasi salah satu infrastruktur
yang memiliki peran penting lainnya dalam mendukung perekonomian manusia untuk
dapat melakukan aktivitasnya adalah transportasi.
Transportasi merupakan sarana penghubung atau yang
menghubungkan antara daerah produksi dan pasar, atau dapat dikatakan
mendekatkan daerah produksi dan pasar, atau seringkali dikatakan menjembatani
produsen dengan konsumen. Peranan transportasi adalah sangat penting yaitu
sebagai sarana penghubung, mendekatkan, dan menjembatani antara pihak - pihak
yang saling membutuhkan. (Adisasmita, 2011: 7).
Peran infrastruktur transportasi penting guna
menghubungkan berbagai pusat kegiatan ekonomi dengan daerah penyangganya. Di
daerah - daerah terpencil yang sulit dijangkau, seperti di lereng - lereng
gunung atau lembah, biasanya penduduknya hidup dalam kemiskinan dan terisolasi
dari gerak maju pembanguan di pusat pertumbuhan terdekat sekalipun.
I.2 RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana pengaruh infrastruktur irigasi terhadap pembangunan pertanian dan
pedesaan di Indonesia?
2.
Bagaimana pengaruh infrastruktur transportasi terhadap pembangunan pertanian dan
pedesaan di Indonesia?
I.3 TUJUAN
1. untuk mengetahui seberapa besar pengaruh infrastruktur irigasi terhadap
pembangunan pertanian dan pedesaan di Indonesia.
2. untuk mengetahui seberapa besar pengaruh infrastruktur transportasi terhadap
pembangunan pertanian dan pedesaan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Infrastruktur Irigasi
Irigasi adalah semua atau segala kegiatan yang mempunyai hubungan dengan
usaha untuk mendapatkan air guna keperluan pertanian. Usaha yang dilakukan
tersebut dapat meliputi : perencanaan, pembuatan, pengelolaan, serta
pemeliharaan sarana untuk mengambil air dari sumber air dan membagi air
tersebut secara teratur dan apabila terjadi kelebihan air dengan membuangnya
melalui saluran drainasi.
Secara garis besar, tujuan irigasi dapat digolongkan menjadi 2 (dua)
golongan, yaitu : Tujuan Langsung, yaitu irigasi mempunyai tujuan untuk membasahi
tanah berkaitan dengan kapasitas kandungan air dan udara dalam tanah sehingga
dapat dicapai suatu kondisi yang sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan
tanaman yang ada di tanah tersebut. Tujuan Tidak Langsung, yaitu irigasi mempunyai
tujuan yang meliputi : mengatur suhu dari tanah, mencuci tanah yang mengandung
racun, mengangkut bahan pupuk dengan melalui aliran air yang ada, menaikkan
muka air tanah, meningkatkan elevasi suatu daerah dengan cara mengalirkan air
dan mengendapkan lumpur yang terbawa air, dan lain sebagainya.
Di Indonesia salah satu prasarana pertanian yang saat ini
sangat memprihatinkan adalah jaringan irigasi. Kurangnya pembangunan waduk dan
jaringan irigasi baru serta rusaknya jaringan irigasi yang ada mengakibatkan
daya dukung irigasi bagi pertanian sangat menurun. Kerusakan ini terutama
diakibatkan banjir dan erosi, kerusakan di daerah aliran sungai, serta
kurangnya pemeliharaan irigasi hingga ke tingkat usahatani (Kementan, 2015).
Kerusakan infrastruktur irigasi terutama pada daerah irigasi
kewenangan daerah, dimana irigasi kewenangan daerah merupakan 68% dari total
irigasi permukaan di Indonesia. Selain itu sebagian dari irigasi strategis di
Indonesia dibangun pada masa awal kemerdekaan, sehingga telah melewati umur
ekonomisnya dan telah berubah lingkungan strategisnya. Dibutuhkan upaya-upaya
khusus di samping melaksanakan rehabilitasi jaringan irigasi terhadap daerah
irigasi strategis tersebut (Kemen PU, 2013).
Dalam rangka peningkatan infrastruktur irigasi untuk menekan
defisit ketersediaan air irigasi, Kementan (2015) dalam 5 tahun mendatang akan
melakukan upaya-upaya pembangunan dan
perbaikan infrastruktur yang dibutuhkan oleh petani di areal usahatani seperti
jalan usahatani, jalan produksi, jaringan irigasi tingkat usahatani (JITUT),
jaringan irigasi desa (JIDES), jaringan irigasi tersier dan kuarter. Disamping
itu juga diperlukan infrastruktur di luar areal usahatani seperti jaringan
irigasi primer, jaringan irigasi sekunder, jalan kabupaten, jalan provinsi,
jalan negara, pelabuhan, bandara, sarana transportasi, jaringan listrik,
jaringan komunikasi dan lain sebagainya.
Selain itu, penyelesaian masalah konflik air irigasi di indonesia tidak
dapat dilakukan hanya sebagian saja, tetapi harus menyeluruh dan terpadu oleh
para pihak. Untuk itu tindakan yang perlu dilakukan adalah:
1. Membuat peraturan perundangan irigasi yang mengatur kepentingan para
pihak di dalam daerah irigasi, sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang
baru. 2. Menegakkan peraturan yang telah ada dengan tegas dalam melaksanakan
operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, serta memberikan sanksi kepada para
pihak yang melanggar. 3. Membatasi jumlah kolam air deras dan volume air yang
disadap oleh kolam air deras, dengan pembatasan waktu izin dan peninjau izin
operasi setiap beberapa waktu sesuai kebutuhan. 4. Mengendalikan penggunaan air
oleh kolam air deras dengan mengembalikan air yang telah digunakan ke saluran
irigasi, dengan pemerintah memberikan contoh yang benar. 5. Merehabilitasi jaringan
dan bangunan irigasi secara total, agar dapat berfungsi sebagaimana
direncanakan. 6. Penetapan polatanam, jadwal tanam dan jadwal irigasi sesuai
kebutuhan lapangan oleh komisi irigasi yang berwenang. 7. Memperkuat dan
memberdayakan lembaga pengelola irigasi dalam hal ini adalah P3A ditingkat
tersier, sekunder dan primer. 8. Memfungsikan tugas dan kewajiban Komisi
Irigasi ditingkat kabupaten/kota dan ditingkat provinsi. 9. Mengembangkan
pertanian padi hemat air seperti dengan SRI (system of rice intensification).
II.2 InfrastrukturTransportasi
Permasalahan
utama di pedesaan pada umumnya adalah masalah transportasi, untuk pedesaan yang
transportasinya sudah lancar cenderung lebih maju, karena semua kebutuhan
dengan mudah bisa di dapatkan, dengan biaya yang tidak terlalu tinggi. Hal ini
dapat di lihat perekonomian misalnya Daerah suangi ambawang yang dilalui jalan
raya, terlihat perkembangan masyarakatnya jauh lebih maju dari pada sebelum
adanya jalan trans Kalimantan tersebut. Kemajuan yang bisa kita lihat mereka
rata-rata punya kendaraan bermotor, warung banyak berdiri di sepanjang jalan,
dibukanya tempat pencucian kendaraan bermotor serta usaha-usaha jasa lainnya.
Sehingga bisa menaikkan penghasilan masyarakat di sepanjang jalan tersebut.
Transportasi merupakan
sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam
mendukung kegiatan perekonomian masyarakat tak terkecuali didaerah perdesaan.
Sistem transportasi yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan mobilitas
penduduk dan sumberdaya lainnya yang dapat mendukung terjadinya pertumbuhan ekonomi
daerah perdesaan. Dengan adanya transportasi harapannya dapat menghilangkan isolasi
dan member stimulant kearah perkembangan di semua bidang kehidupan, baik perdagangan,
industry maupun sector lainnya di daerah perdesaan. Transportasi sangat penting
bagi daerah perdesaan di negara-negara yang sedang berkembang, karena menyediakan
akses bagi masyarakat desa untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa sehari-hari,
serta meningkatkan kehidupan social ekonomi.
Akses terhadap informasi, pasar, dan jasa masyarakat dan lokasi tertentu, serta
peluang-peluang baru kesemuanya merupakan kebutuhan yang penting dalam proses
pembangunan.
Dengan dibangunnya
sarana transportasi, kegiatan ekonomi masyarakat, pemberdayaan masyarakat,
khususnya dalam pembangunan perdesaan pada kawasan yang mempunyai potensi ekonomi
tinggi akan lebih mudah dikembangkan. Kegiatan ekonomi masyarakat perdesaan ini
akan berkembang apabila mempunyai prasarana untuk pemasaran. Pemasaran yang
baik dan inovasi teknologi hanya bisa diperoleh apabila akses kedaerah tersebu tbaik.
Dalam mencari alternative solusi pemecahan
masalah transportasi satu hal yang perlu dipahami bahwa hal ini bukanlah sector
pembangunan yang berdiri sendiri. Ini berkaitan erat dengan sector pembangunan lainnya
seperti sector ekonomi, kependudukan, dan sebagainya. Banyak sekali keuntungan
yang dapat diperoleh dari pembangunan akses pada daerah perdesaan yang dapat dirasakan.
Fungsi transportasi sebagai promotor perubahan dan bukan sebagai inisiator perubahan.
Hal ini berarti kelancaran transportasi akan mengundang sektor-sektor lain
untuk berkembang terutama sector pertanian dan social ekonomi lainnya yang
bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah perdesaan.
Solusi yang bisa ditempuh dalam
mengatasi permasalahan ini adalah antara Pemerintah, masyarakat dan Swasta
(pelaku usaha) perlu bersama-sama memecahkan permasalahan ini mengingat
besarnya dana yang digunakan untuk mengatasi keterisolasian tersebut, yaitu
dengan cara sebagai berikut :
- Pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah, secara bersama-sama memfokuskan dalam mengatasi permasalahan insfrasruktur keterisolasian atau masalah tansportasi, karena masalah transportasi adalah masalah yang paling utama yang berkaitan dengan kemiskinan di pedesaan.
- Masyarakat desa bisa dengan cara bergotong-royong membangun jalan guna membuka keterisolasian yang dikoordinir oleh pemerintah setempat, mengingat masyarakat mempunyai sumber daya berupa sifat kegotong-royongan.
- Pelaku usaha dalam hal ini swasta yang bergerak di desa tersebut dapat memberikan bantuan sebagai wujud pertanggungjawaban perusahaan dalam program CSR.
BAB III
KESIMPULAN
1.
Di
Indonesia salah satu prasarana pertanian yang saat ini sangat memprihatinkan
adalah jaringan irigasi.Dalam rangka peningkatan infrastruktur irigasi untuk
menekan defisit ketersediaan air irigasi, Kementan (2015) dalam 5 tahun
mendatang akan melakukan upaya-upaya
pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang dibutuhkan oleh petani di
areal usahatani.Selain itu, penyelesaian masalah konflik air irigasi di indonesia
tidak dapat dilakukan hanya sebagian saja, tetapi harus menyeluruh dan terpadu
oleh para pihak.
2.
Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam
menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian
masyarakat tak terkecuali didaerah perdesaan. Dengan dibangunnya sarana transportasi,
kegiatan ekonomi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam pembangunan
perdesaan pada kawasan yang mempunyai potensi ekonomi tinggi akan lebih mudah dikembangkan. Solusi pemecahan masalah transportasi
satu hal yang perlu dipahami bahwa hal ini bukanlah sector pembangunan yang
berdiri sendiri. Tetapi dengan sector pembangunan lainnya seperti sector ekonomi,
kependudukan, dan sebagainya. Kelancaran transportasi akan mengundang
sektor-sektor lain untuk berkembang terutama sector pertanian dan social ekonomi
lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah perdesaan. Solusi dalam
mengatasi permasalahan ini adalah antara Pemerintah, masyarakat dan Swasta
(pelaku usaha) bersama-sama memecahkan permasalahan besarnya dana yang
digunakan untuk mengatasi keterisolasian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo dan Adisasmita,
Sakti Adji, 2011, Manajemen Transportasi Darat Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas
di kota Besar (Jakarta), Graha Ilmu, Yogyakarta.
Akbarani, Izza. 2013. Infrastruktur terkait sarana dan prasarana yang menunjang pemanfaatan lahan pertanian.Fakultas ekonomi dan bisnis, Universitas Brawijaya.
Amron. M. 2010. Ketahanan Air dan Berbagai Tantangan
Perubahan Iklim. http://www1.pu.go.id/uploads/berita/ppw220710sda.htm
Bappenas. 2014. RPJMN 2015-2019. Buku I. Agenda
Pembangunan Nasional. Kementerian Perencanaan PembangunanNasional/Bappenas.
Dermoredjo, S.K., B. Sayaka, dan
K.S. Hariyanti. 2014. Sistem Produksi Padi Nasional. Dalam Buku Kalender Tanam. Kementerian Pertanian.
Hadimoeljono, M.B. 2015.Peningkatan
ketahanan air sebagai dukungan terhadap pencapaian kedaulatan pangan. http://musrenbangnas.bappenas.go.id./. Diakses 12 September 2015.
Yanto, harry. 2012. Kemiskinan dan permasalahan dipedesaan. https://www.haryharyanto.wordpress.com/2012/10/28/kemiskinan-dan-permasalahan-di-pedesaan/. Diakses tanggal 14 September 2017.
Sutrisno, Nono. 2015. Dukungan Pembangunan Irigasi dan Lahan
Kering terhadap Kemandirian Pangan. http://www.litbang.pertanian.go.id/buku/swasembada/BAB-II-2.pdf
. Diakses tanggal 14 September 2017.
Saleh, Edward. 2010. Studi Konflik
Air Irigasi dan Alternatif Penyelesaiannya di Daerah Irigasi Kelingi Sumatera
Selatan. Vol. 24, No. 1, April 2010. Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.
Laporan Praktikum teknologi pengolahan pertanian nugget
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah
satu makanan cepat saji yang menjadi alternatif masyarakat adalah nugget.
Nugget yang terkenal dimasyarakat adalah nugget ayam karena memang merupakan
nugget pertama yang muncul dan dipasarkan dimasyarakat. Seiring berjalannya
waktu, nugget terus berkembang hingga ditemukan nugget ikan, yaitu nugget yang
terbuat dari daging ikan segar.
Nugget
ikan tidak berbeda jauh dengan nugget lainnya, perbedaannya hanya pada bahan
baku yang digunakan pada pembuatan nugget. Jenis ikan yang digunakan dapat
mempengaruhi kualitas nugget yang dihasilkan. Dikatakan nugget karena bentuk
awalnya seperti nusset atau balok emas dengan warna kuning keemasan.
Nugget
ikan adalah suatu bentuk olahan dari daging ikan yang digiling halus dan
dicampur dengan bahan pengikat, serta bumbu-bumbu dan kukus yang kemudian
dicetak menjadi bentuk tertentu. Nugget diselimuti dengan adonan encer dari
telur, tepung pati dan bumbu dan dilapisi dengan tepung roti.
Nugget
merupakan salah satu produk olahan daging beku. Produk ini mempunya daya simpan
yang cukup lama. Penyimpanan dalam freezer bisa mencapai 2 minggu sampai 1
tahun. Ciri khas nugget ikan adlah memiliki tekstur yang elastis dan kenyal.
1.2
Tujuan
Mengetahui cara-cara pengolahan ikan
menjadi nugget daging ikan, dan mempelajari kualitas keberhasilannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nugget
merupakan suatu produk olahan daging berbentuk emulsi, yaitu emulsi minyak di dalam
air, seperti halnya produk sosis dan bakso. Nugget dibuat dari daging giling
yang diberi bumbu, dicampur bahan pengikat, kemudian 3dicetak membentuk
tertentu, dikukus, dipotong, dan diselimuti perekat tepung (batter) dan
dilumuri tepung roti (breading), selanjutnya digoreng setengah matang dan
dibekukan untuk mempertahankan mutunya selama penyimpanan.Nuggetmerupakan salah
satu bentuk produk beku siap saji, yaitu produk yang telah mengalami pemanasan
sampai setengah matang (precooked), kemudian dibekukan. Produk beku siap saji
ini hanya memerlukan waktu penggorengan selama 1 menit pada suhu 150°C. Ketika
digoreng, nuggetbeku setengah matang akan berubah warna menjadikekuning-kuningan
dan kering. Tekstur nugget tergantung dari bahan asalnya (Mutohiroh
dan Sulandjari. 2015).
Nugget ikan
adalah salah satu makanan, dibuat dari daging ikan giling dengan penambahan bumbu-bumbu
dan dicetak, kemudian dilumuri dengan pelapis (coating dan breading) yang
dilanjutkan dengan penggorengan. Pada dasarnya nugget ikan mirip dengan nugget
ayam, perbedaannya terletak pada bahan baku yang digunakan (Zurahman. 2010).
Bahan
baku dalam pembuatan nugget adalah bahan makanan sumber protein hewani.
Bahan makanan sumber protein yang digunakan dapat menetukan warna, rasa, dan
aroma yang khas dari pada bahan–bahan yang lain. Bahan makanan sumber protein
yang digunakan dalam pembuatan nugget adalah daging. Seiring dengan
perkembangan teknologi pangan dan semakin mahalnya harga daging sapi maupun
daging ayam, nugget diolah dari berbagai sumber protein hewani lain
sepertiikan, seafood, itik, bahkan menggunakan daging kelinci (Nurmasari
et al. 2012).
Bahan
pendukung yang digunakan dalam pengolahan nugget, yaitu garam, air, bahan
pengisi (filler), emulsifier, dan bumbu-bumbu. Garam berfungsi
meningkatkan kelarutan, Bahan pengisi dan emulsifier yang digunakan pada
produk ini adalah tepung terigu, tapioka dan kuning telur yang berfungsi untuk
mengikat air maupun lemak. Bumbu-bumbu berupa merica dan bawang putih selain
memberikan bau dan rasa yang khas, juga mampu memperpanjang umur simpan ( Wellyalina et al. 2013).
Menurut
Dhiendra et al. (2015) dalam
pembuatan nugget tahapan yang harus dilewati adalah penggilingan, pencampuran
bumbu, pengukusan, penyimpanan dingin dan penggorengan. Pengukusan dapat meningkatkan
daya awet nugget yaitu dengan pengukusan dapat mengurangi, bahkan membunuh
mikroorganisme yang terdapat dalam nugget
tersebut selama pengolahan dan dapat meningktkan cita rasa dari nugget
tersebut, tetapi waktu pengukusan harus diperhatikan, karena kandungan
fisikokimia dalam nugget dapat berkurang bahkan hilang pada proses pengukusan. Pengukusan
yang kurang lama atau suhu yang kurang optimal menyebabkan galatinisasi kurang
optimal pula. Pengukusan yang terlalu lama atau suhu yang terlalu tinggi
menyebabkan pengembangan granula pati karena molekul-molekul air berpenetrasi
masuk kedalam granula pati semakin banyak.
BAB III
METODELOGI
3.1
Alat dan Bahan
A.
Alat
1. Grinder (Penggiling daging ikan) 6. Baskom
2.
Food Processor 7.
Alat penggoreng
3.
Blender 8.
Kompor
4.
Dandang Pengukus 9.
Timbangan
5.
Panci stainless steel
B.
Bahan
1.
Fillet ikan 7.
Putih Telur : 1 butir
2.
Bawang putih : 2gr 8.
Telur utuh : 1 butir
3.
Bawang Bombay : 25gr 9. Tepung
Terigu : 100gr
4.
Garam : 4gr 10.
Tepung Maizena : 2 gr
5.
Lada Putih :1gr 11.
Tepung Roti
6.
Tepung terigu : 15gr
3.2
Prosedur Kerja
1.
Fillet ikan dengan mengambil dan memisahkan daging dari kulit tulang ikan.
Caranya adalah dengan meletakan ikan diatas wadah, kemudian disayat memanjang
dengan pisau pada ekor hingga kearah kepala, daging fillet diletakan didalam
wadah es curai untuk mencegah peningkatan suhu dang mennghambat pertumbuhan
bakteri.
2.
gilinglah fillet ikan dengann menggunakan grinder processor untuk dilakukan
pengadonan pada saat penggilingan berguna untuk meningkatkan kerekatan pasta
ikan, jika dilakukan pada akhir penggilingan bersifat kerekatan pasta akan
menurun
3.
Masukan pasta ikan kedalam food processor untuk dilakukan pengadonan dengan
penambahan tepung terigu dan bumbu seperti garam,, merica, bawang putih dan
bawang bombay yang sudah dihaluskan sebelumnya. Tambahkan tepung maizena
sebagai bahan pengikat. Aduk campuran selama kurang lebih selama 20 menit agar
adonan benar-benar homogen.
4.
Cetak adonan menggunakan cetakan yang sesuai dengan standar misalnya berbentuk
ikan dan lain-lainnya. Lakukan dengan cepat dan higienis.
5.
Kukus nugget ikan lebih kuran 10-15 menit sampai adonan tersebut kenyal dan
berbentuk keras dan terlihat mengembang. Hal ini disebabkan terjadinya proses
koagulasi pada protein yang terdapat pada daging. Kemudian, dinginkan nugget
ikan dengan cara diangin-anginkan. Selain itu lanjutkan dengan pencelupan kedalam
tepung roti.
6.
Sebelum dicelupkan kedalam tepung roti, nugget ikan terlebih dahulu dicelupkan
kedalam battering dan breadding menggunakan terigu, air, garam dan tepung roti.
7.
Simpanlah nugget ikan didalam lemari pembeku agar daya awetnya bisa lebih panjang.
Terlebih dahulu, ugget ikan dikemas menggunakan plastik yang permebilitasnya
kecil untuk mempertahankan mutu nugget ikan pada saat penyimpanan. Alat
pembekuan yang digunakan adalah Air Blast Freezer dengan suhu penyimpanan beku
berkisar -20oC.
8.
Sajikan nugget ikan dengan menggorengnya terlebih dahulu menggunakan minyak
goreng panas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Analisis
Data
1. Warna Nugget Daging Ikan
No
|
Perlakuan Pengolahan Nugget
Daging ikan
|
Skor Keberhasilan Pengolahan
Nugget Daging Ikan
|
||||
1
|
Pengolahan Nugget Daging Ikan
Tipe ORI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
√
|
2. Aroma Nugget Daging Ikan
No
|
Perlakuan Pengolahan Nugget
Daging ikan
|
Skor Keberhasilan Pengolahan
Nugget Daging Ikan
|
||||
1
|
Pengolahan Nugget Daging Ikan
Tipe ORI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
√
|
3. Rasa Nugget Daging Ikan
No
|
Perlakuan Pengolahan Nugget
Daging ikan
|
Skor Keberhasilan Pengolahan
Nugget Daging Ikan
|
||||
1
|
Pengolahan Nugget Daging Ikan
Tipe ORI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
√
|
4. Tekstur Nugget Daging Ikan
No
|
Perlakuan Pengolahan Nugget
Daging ikan
|
Skor Keberhasilan Pengolahan
Nugget Daging Ikan
|
||||
1
|
Pengolahan Nugget Daging Ikan
Tipe ORI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
√
|
5. Penilaian Keseluruhan Daging
Ikan
No
|
Perlakuan Pengolahan Nugget
Daging ikan
|
Skor Keberhasilan Pengolahan
Nugget Daging Ikan
|
||||
1
|
Pengolahan Nugget Daging Ikan
Tipe ORI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
√
|
Keterangan
skor : 1 = Sangat Gagal, 2 = Gagal, 3 = Cukup Berhasil, 4 = Berhasil, 5 =
Sangat Berhasil
4.2 Pembahasan
Hasil pengamatan pada praktikum
pengolahan nugget daging ikan didapat bahwa warna nugget daging ikan
mendapatkan skor 3 dimana skor tersebut menunjukan bahwa warna nugget daging
ikan tingkat keberhasilannya cukup, warna yang dihasilkan setelah nugget daging
ikan digoreng, yaitu coklat. Warna coklat ini disebabkan karena saat nugget
daging ikan digoreng waktu yang pakai cukup lama dan suhu pemanasan terlalu
tinggi namun nugget masih dapat dikonsumsi. Nugget daging ikan dapat dikatakan
berhasil apabila warna yang dihasilkan setelah digoreng berwarna kuning
keemasan. Aroma nugget daging ikan mendapatkan skor 4 dimana skor tersebut
menunjukan bahwa aroma pada nugget daging ikan dapat dikatakan berhasil.
Kriteria aroma yang dihasilkan nugget daging ikan, yaitu tidak berbau amis dari
ikan yang digunakan, aroma pada nugget daging ikan sama seperti aroma nugget
berbahan baku lainnya. Aroma yang dihasilkan disebabkan oleh bumbu-bumbu yang
digunakan seperti bawang putih, bawang bombay dan lada. Rasa pada pengolahan
nugget daging ikan mendapatkan skor 3 dimana skor tersebut menunjukan bahwa
rasa nugget daging ikan cukup berhasil dan sesuai dengan kriteria keberhasilan
pengolahan nugget daging ikan, rasa nugget ikan cukup enak, namun sedikit asin
karena terlalu banyak menggunakan garam. Tekstur nugget daging ikan juga cukup
berhasil, kami memilih skor 3 karena tekstur yang didapat nugget daging ikan
cukup kenyal dan cukup padat. Tekstur kenyal dan padat pada nugget daging ikan
didapat karena adanya penambahan tepung. Penambahan tepung pada nugget ikan
berfungsi untuk mengikat air sehingga dapat membentuk tekstur yang keyal dan
padat. Tekstur kenyal juga bisa didapat karena adanya kandungan protein
myofibril pada ikan yang digunakan. Penilaian keseluruhan pda nugget daging
ikan mendapat skor 4 dimana skor tersebut menunjukan bahwa warna, aroma, rasa,
dan tekstur nugget daging ikan yang dihasilkan sesuai dengan kriteria
keberhasilan pengolahan nugget daging ikan.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Nugget
daging ikan adalah salah satu makanan, dibuat dari daging ikan giling dengan penambahan
bumbu-bumbu. 5 aspek yang harus diperhatikan dalam menentukan
tingkat keberhasilan pengolahan telur asin, yaitu: rasa nugget daging ikan,
warna nugget daging ikan, tekstur nugget daging ikan, aroma nugget daging ikan.
penilaian keseluruhan nugget daging ikan. Keberhasilan dalam pengolahan nugget
ikan terdapat pada bumbu-bumbu, bahan, dan jenis ikan yang digunakan.
5.2
Saran
Praktikan
harus sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan praktikum agar memperhatikan
proses pengolahan jika tidak maka keberhasilan yang akan didapat akan minim.
Daftar Pustaka
Dhinendra,
N. P. A., Nurcahya, E. D., Romadhon. 2015. Substitusi Tepung Buah Magrove (Bruguiera gymnorrhiza) Terhadap
Sifat Fisika Dan Kimia Naget Ikan Kurisi (Nemipterusnematophorus
). Jurnal Saintek Perikanan Vol.11 No.1 :
57-61.
Mutohiroh
M., Sulandjari S. 2015. Pengaruh Substitusi Tepung Rebung Dan Penambahan Tahu
Terhadap Mutu Organikleptik Nugget Mureta. E-journal Boga Vol. 4 No. 2 Hal 9-17
Nurmasari,
Edison, Suparmi. 2012. The Influence Of
The Different Packaging Materials On Quality Of Fish Nugget (Caranx Leptoleptis) Stored In Refrigerator
(5OC). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau.
Wellyalina,
F. Azima, Aisman. 2013. Pengaruh Perbandingan Tetelan Merah Tuna Dan Tepung
Maizena Terhadap Mutu Nugget. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 2 (1)
Zurahman, D.
2010. Studi Pembuatan Nugget dari Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) dan Ikan Lomek (Harpodon nehereus) Terhadap Penerimaan Konsumen Skripsi. Jurusan
Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pekanbaru.
LAPORAN
PRAKTIKUM
TEKNOLOGI
PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
“ TEKNOLOGI
PENGOLAHAN NUGGET DAGING IKAN”
Disusun Oleh
Kelompok : 1
Nama : Elva Winda (E1D014019)
Ella Junita (E1D014043)
Reza Hidayati
(E1D014132)
Hengki Kurniawan (E1D014150)
Resi Tri Wulan (E1D014196)
Penanggung
Jawab : Resi Tri Wulan (E1D014196)
Hari
/ Jam : Kamis, Jam
14:00 – 16.00 wib
Tanggal
Praktikum : 24 maret 2017
Dosen : Ir. Bonodikun. M. Sc
Dr. Ir Kurnia Herlina Dewi
Ir. Wuri Marsigit, M. APPSc
Zulman Efendi, STP. MSc
Ko-ass : 1. Michael Silaen
(E1G014052
2. Chelsea Marbun (E1G014030)
LABORATORIUM
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2017
Pertanyaan
1. Apa tujuan pengolahan
ikan menjadi daging ikan ?
2. Apakah pengolahan ikan menjadi nugget daging ikan
itu menguntungkan atau merugikan ?
Jawab
1. Tujuan dari pengolahan ikan yaitu untuk
memperpanjang masa simpan ikan.
2. pengolahan ikan menjadi nugget ikan
menguntungkan, karena masa simpan ikan lebih lama, nugget daging ikan lebih
praktis dan fleksibel dan bernilai ekonomi cukup baik dan menguntungkan.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Sinar
Saat malam diterangi sinar bulan Aku berusaha menutup mataku Namun yang terlintas adalah bayanganmu Senyummu yang indah mengalahkan sina...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu makanan cepat saji yang menjadi alternatif masyarakat adalah nugget. Nugget yang ...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Prof. Mr. W.L.P.A. Molengraff , pengertian perusahaan dari sudut pandang ekonom...
-
Saat malam diterangi sinar bulan Aku berusaha menutup mataku Namun yang terlintas adalah bayanganmu Senyummu yang indah mengalahkan sina...